-->

Metode Pembelajaran Ceramah

Metode Pembelajaran Ceramah, Kelebihan dan Kelemahan serta Langkah-langkah




DEFINISI METODE PEMBELAJARAN MENURUT PARA AHLI

Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh setiap guru atau instruktur. Metode ceramah merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran ekspositori.

Kelebihan dan Kelemahan Metode Ceramah Ada beberapa kelebihan sebagai alasan mengapa ceramah sering digunakan, antara lain.
• Ceramah merupakan metode yang ’murah’ dan ’mudah’ untuk dilakukan. Murah dalam arti proses ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap, berbeda dengan metode yang lain seperti demonstrasi atau guru, dengan demikian tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit.
• Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh guru dalam waktu yang singkat.
• Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan. Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
• Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, oleh karena sepenuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang memberikan ceramah.
• Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih sederhana. Ceramah tidak memerlukan seting kelas yang beragam, atau tidak memerlukan persiapan-persiapan yang rumit. Asal siswa dapat menempati tempat duduk untuk mendengarkan guru, maka ceramah sudah dapat dilakukan.

Di samping beberapa kelebihan di atas, ceramah juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya:
• Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini memang kelemahan yang paling dominan, sebab apa yang diberikan guru adalah apa yang dikuasainya, sehingga apa yang dikuasai siswa pun akan tergantung pada apa yang dikuasai guru.
• Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme.
• Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan. Sering terjadi, walau pun secara fisik siswa ada di dalam kelas, namun secara mental siswa sama sekali tidak mengikuti jalannya prosespembelajaran; pikirannya melayang kemana-mana, atau siswa mengantuk, oleh karena gaya bertutur guru tidak menarik
• Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum. Walaupun ketika siswa diberi kesempatan untuk bertanya, dan tidak ada seorang pun yang bertanya, semua itu tidak menjamin siswa seluruhnya sudah paham.

Langkah-langkah

Ada tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, yakni persiapan, pelaksanaan dan kesimpulan. Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah:
a. Tahapan persiapan Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah:
• Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
• Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan.
• Mempersiapkan alat bantu
b. Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan:
• Langkah Pembukaan. Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat ditentukan oleh langkah ini.
• Langkah Penyajian. Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran dengan cara bertutur. Agar ceramah berkualitas sebagai metode pembelajaran, maka guruharus menjaga perhatian siswa agar tetap terarah pada materi pembelajaran yang sedang disampaikan.
• Langkah Mengakhiri atau Menutup Ceramah. Ceramah harus ditutup dengan ringkasan pokok-pokok matar agar materi pelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai siswa tidak terbang kembali. Ciptakanlah kegiatan-kegiatanyang memungkinkan siswa tetap mengingat materi pembelajaran. Perlu diperhatikan, bahwa ceramah akan berhasil baik, bila didukung oleh metode-metode lainnya, misalnya tanya jawab, tugas, latihan dan lain-lain.
• Metode ceramah itu wajar dilakukan bila: (a) ingin mengajarkan topik baru, (b) tidak ada sumber bahan pelajaran pada siswa, (c) menghadapi sejumlah siswa yang cukup banyak.

Metode-metode lainnya
Metode Ceramah
Metode Demontrasi
Metode Diskusi
Metode Simulasi
Metode Tugas dan Resitasi
Metode Tanya Jawab
Metode Kerja Kelompok
Metode Problem Solving
Metode Sistem Regu (Team Teaching)
Metode Latihan (Drill)
Metode Karyawisata (Field-Trip)

pariwara